Ternyata Hantu di Indonesia adalah Penganut Stoikisme

Kotomono.co

Penulis:        Isnaini Indra
Editor:         Fatio Nurul Efendi

Cangkeman.net - Pembahasan kali ini tentang pengendalian diri atau bahasa jakselnya Self Control. Hmm ternyata bukan hanya sang Avatar saja yang wajib mempelajari berbagai macam pengendalian, yah.

Sebenarnya, ini tentang aturan yang tidak tertulis di manapun, tetapi kita membutuhkannya demi kualitas hidup yang lebih baik. Filsafat Yunani bahkan memiliki istilah lain yakni Stoicism atau bisa disebut dengan paham tentang pengendalian diri dan penerimaan dari apa yang tidak dapat dirubah.

Konsep Stoicism ini juga sangat erat dengan kata nriman dan mencoba legowo dengan keadaan. Sebagai makhluk yang masih hidup, praktek nriman ini tentu sudah menjadi skill pasif kita.

Tetapi pernahkah terlintas dalam fikiran kalian jika konsep Stoicism ini juga dianut oleh berbagai karakter hantu di Indonesia?

Berikut hal yang mungkin menjadi bukti bahwa para hantu itu menganut konsep Stoicism:

1. Tuyul yang tetap nge-looting, walau skill matematika sulit
Konon katanya alias ceunah, skill matematika tuyul hanya bisa berhitung 1 sampai 10 saja, kalau kalian masih belum percaya, coba kalian tonton kartun Upin Ipin episode tuyul hijau.

Biasanya, sebelum menggunakan mereka (para tuyul), pemiliknya biasa mengajari mereka macam-macam bentuk uang dan menegaskan "cari yang seperti ini" . Itulah mengapa beberapa nominal uang lain tidak ikut raib.

Meskipun mereka mengetahui kemampuan mereka yang terbatas, mereka tetap fokus bekerja keras. Hal ini selaras dengan konsep Stoicism tentang penerimaan diri.

2. Kontrol diri yang dilakukan mbak Kunti dengan cara cekikikan
Beberapa dari kita mungkin mengetahui kisah kelam mbak kunti sebelum akhirnya tutup usia. Sungguh kematian di tengah fase-fase titik terendah dalam hidup. Kita sebagai manusia juga pernah berada di titik terendah pastinya. Lalu apa yang kita lakukan?

Beberapa cara menenangkan diri pada setiap individu tentunya berbeda, ada yang memilih tidur seharian, ada yang mencoba healing, ada yang mencoba mengumpulkan 7 bola dragon ball. dll.

Lain hal dengan si mbak kunti, meskipun ia ditakdirkan dengan masa kelamnya sebelum meninggal, ia memilih untuk tetap cekikikan dengan ceria dan ekspresif, karena ia ingin dikenal sebagai pribadi yang ramah.

Konsep Stoicism ini salah satunya tentang kontrol diri, di mana kita memiliki kontrol penuh atas diri kita dan tidak terpengaruh oleh rasa takut, marah dan kecewa.

3. Keterbatasan yang dirasakan om pocong dalam bergerak
Kategori hantu tersabar mungkin akan dianugerahkan kepada om pocong yang bagaimana tidak, untuk bergerak saja ia kesulitan. Hal - hal lain yang biasa kita pikirkan tentang pocong seringkali menimbulkan rasa iba di hati.

Bagaimana caranya makan, caranya berjalan caranya rebahan atau bahkan bagaimana caranya membahagiakan mbak kunti -entah kenapa pocong cocok banget jika dicomblangin sama mbak kunti, padahal masih ada pocongwati.

Skill pasif nangkring di atas pohon dan skill lompat, aah.. bagi hantu lain sangat-sangat easy bos!. Walaupun begitu, kegigihan om pocong untuk menghibur kita patut diacungi jempol.

Konsep Stoicism tentang pemahaman keterbatasan diri sudah diterapkan om pocong, yakni mengerti bahwa ada hal-hal yang tidak dapat dirubah dan mengerti bahwa kita hanya dapat mengendalikan reaksi pada situasi tertentu.

4. Suster Ngesot yang konsisten dengan personal brandingnya.
Bicara tentang macam hantu, kita kadang berfikir, apakah hantu atau urban legend itu selalu melakukan hal yang sama, baik ketika menampakkan diri ataupun ketika mereka berada di dunia mereka? Ini pertanyaan yang rumit. Banyak spekulasi yang muncul, pro dan kontra pun mulai menghiasi spekulasi tersebut.

Contohnya Suster ngesot. Suster ngesot dikenal dengan sosok urban legend seorang hantu suster yang berjalan ngesot atau merangkak karena kakinya terluka pada masa lalunya sebelum tutup usia. Akibatnya sosok yang ditampilkan konsisten dengan jalan ngesotnya. Hal ini agar kita yang melihatnya merasakan ketakutan dan kengerian yang teramat sangat.

Konsep Stoicism tentang konsistensi sudah suster ngesot praktekkan yakni konsisten dalam sikap dan tindakan serta tidak merubah apapun sesuai dengan situasi yang dihadapi. Mau diapain juga, doi dari dulu sampai sekarang tetap konsisten ngesotnya.

5. Kebebasan om Uwo dalam menggaet ciwi ciwi hantu.
Si ganteng yang satu ini seringkali kita kenal dengan playboy-nya hantu indonesia, banyak kisah yang beredar mengenai om Uwo ini. Kisahnya tidak luput dari ciwi-ciwi. Si penakluk ini seringkali jadi rebutan ciwi-ciwi banyak hantu yang bersaing untuk menjadi pacarnya.

Mungkin tekadnya untuk menjadi playboy didukung oleh ketampanan dan kebabasan yang ia miliki. Om Uwo bebas menentukan dengan siapa ia memadu kasih, tidak ada yang mengatur dan melarangnya selagi ia belum beristri, dalam keadaan beristri pun ia belum tentu bisa setia sepertinya.

Konsep Stoicism ini tentang kebebasan yakni meyakini bahwa kebebasan sejati datang dari melepaskan diri dari keinginan akan hal-hal yang tidak dapat dirubah, alias bebas menjalani takdir sebagai si paling playboy.

Itu adalah beberapa ciri dan penjelasan konsep Stoicism yang dianut oleh hantu Indonesia, sebenarnya masih banyak lagi konsep Stoicism yang mungkin perlu dibahas. Walaupun begitu setiap pribadi memiliki hak untuk menganut macam konsep Stoicism yang mereka inginkan, pemahaman dan prakteknya pun bisa berbeda-beda tergantung cara kita memaknainya.

Isnaini Indra

Mahasiswa Ilkom pecinta seblak, absurd, dan LDR antusiasm.