Dangdut yang Ternyata Tak Sekadar "Goyang"
![]() |
Radar Jogja |
Penulis: Kharirus Saidiyah el Firda
Editor: Fatio Nurul Efendi
Cangkeman.net - Siapa yang tak kenal lagu dangdut? Sepertinya hampir semua minimal tahu tentang lagu dangdut. Dangdut merupakan salah satu genre musik yang memiliki unsur musik hindustan atau india utara, melayu serta arab yang memiliki ciri khas pada dentuman table (alat musik India) serta gendang. Musik dangdut di Indonesia lahir dari perpaduan musik dan film India dengan Malaysia serta musik rock dari Barat. Perpaduan gaya musik ini digunakan pertama kali di Jakarta pada sekitar akhir tahun 1960-an kemudian mencapai popularitasnya sekitar tahun 1970-1980-an, dan terus berkembang sampai sekarang yang kemudian melekat hingga tersohor musik lokal khas Indonesia.
Lagu dangdut juga memiliki beberapa jenis, ada dangdut koplo, dangdut rock, dangdut pop, dangdut house, dan keroncong dangdut. Namun, satu yang hal yang melekat pada apapun jenis musiknya dan tahun berapapun munculnya adalah musik yang membuat siapapun ingin menari dan bergoyang. Kekuatan luar biasa yang dimiliki musik dangdut bisa dengan mudah seolah “menghipnotis” pendengarnya untuk ikut bergoyang. Namun, siapa sangka bahwa sisi lain lagu dangdut yang kita sering dengar tidak selalu tentang goyangan dan kebahagiaan. Mau tahu apa saja sisi lain dari lagu dangdut, yuk simak …!
1. Lirik Lagu yang Sedih
Siapa yang sangka lagu dangdut yang selalu bikin kita happy dan bergoyang riang, justru ada rasa sedih, kecewa dan marah yang coba diungkap oleh pencipta. Jika kata per kata dari lirik lagu coba kita pahami mendalam dan coba didengar dengan alunan nada diatonis minor bernuansa sedih dan melankolis, maka kita akan mendapatkan sisi lain dari sebuah lagu dangdut yang lebih dari sekadar goyangan. Cara ini juga akan membuat kita paham seberapa kuat perasaan dan emosi penulis yang harapannya tersampaikan ke pecinta lagu dangdut. Mungkin ada beberapa referensi lagu yang bisa dicoba dengarkan kembali seperti, ojo dibandingke (abah lala), rungkad (happy asmara), dalan liyane (hendra kumbara), pamer bojo (didi kempot), lemah teles (happy asmara), dan sugeng dalu (denny caknan).
2. Pesan yang Mendalam
Selain lirik, pastinya ada pesan yang ingin disampaikan pencipta lagu melalui karyanya. Seperti halnya menyanyi adalah sama dengan orang yang sedang berbicara tentang ungkapan isi hati. Didalam lagu dangdut beragam pula pesan yang disampaikan hingga tidak sedikit orang yang justru larut menangis terbawa pesan dalam lagu. Ada pesan untuk kehidupan, cinta, dan keluarga. Terkadang inilah sisi lain yang membuat dangdut menjadi istimewa karena banyak makna di dalamnya bukan hanya tentang ajakan bergoyang belaka. Adapun referensi lagu yang memiliki pesan mendalam bagi pendengarnya yaitu, Mangku Purel (Pandawa Ageng), Runtah (Oplosan (Wiwik Sagita), Sekali Seumur Hidup (Lesti Kejora), Joko Tingkir (Farel Prayoga), dan Begadang (Rhoma Irama).
3. Nilai Budaya
Lagu dangdut bukan hanya sebagai musik hiburan semata. Nilai-nilai budaya juga banyak terkandung di dalamnya. Hal ini dinilai karena lagu dangdut banyak menyuarakan aspirasi masyarakat terkait aktivitas sehari-hari. Tentang perilaku kebiasaan yang dilakukan sekelompok masyarakat secara berulang. Hingga telah tersohor bahwa dangdut merupakan musik khas Indonesia. Selain itu gendang juga merupakan alat musik khas Indonesia yang selalu menonjol di setiap lagu dangdut diputar. Musik dangdut juga memiliki irama yang mudah diikuti dan juga lirik yang gampang diingat oleh kalangan manapun, sehingga lagu dangdut menjadi semakin populer. Musik dangdut identik hadir pada kegiatan-kegiatan masyarakat misalnya pernikahan, sunatan, dan hajatan-hajatan lainya. Jadi akan terasa asing saat tidak ada. Hal inilah yang seolah menjadi sebuah keharusan musik dangdut hadir kemudian menjelma menjadi budaya masyarakat hingga sekarang.
Nah, Itu dia 3 sisi lain dari lagu dangdut yang tak sekadar bikin goyang. Ternyata, banyak hal yang sama dalamnya dari sebuah lagu dangdut dengan lagu pop. Kini lagu dangdut tidak lagi bisa dipandang sebelah mata. Sudah jadi keharusan kita juga sebagai masyarakat Indonesia melestarikan seni budaya dalam bermusik dangdut.
Cangkeman.net - Siapa yang tak kenal lagu dangdut? Sepertinya hampir semua minimal tahu tentang lagu dangdut. Dangdut merupakan salah satu genre musik yang memiliki unsur musik hindustan atau india utara, melayu serta arab yang memiliki ciri khas pada dentuman table (alat musik India) serta gendang. Musik dangdut di Indonesia lahir dari perpaduan musik dan film India dengan Malaysia serta musik rock dari Barat. Perpaduan gaya musik ini digunakan pertama kali di Jakarta pada sekitar akhir tahun 1960-an kemudian mencapai popularitasnya sekitar tahun 1970-1980-an, dan terus berkembang sampai sekarang yang kemudian melekat hingga tersohor musik lokal khas Indonesia.
Lagu dangdut juga memiliki beberapa jenis, ada dangdut koplo, dangdut rock, dangdut pop, dangdut house, dan keroncong dangdut. Namun, satu yang hal yang melekat pada apapun jenis musiknya dan tahun berapapun munculnya adalah musik yang membuat siapapun ingin menari dan bergoyang. Kekuatan luar biasa yang dimiliki musik dangdut bisa dengan mudah seolah “menghipnotis” pendengarnya untuk ikut bergoyang. Namun, siapa sangka bahwa sisi lain lagu dangdut yang kita sering dengar tidak selalu tentang goyangan dan kebahagiaan. Mau tahu apa saja sisi lain dari lagu dangdut, yuk simak …!
1. Lirik Lagu yang Sedih
Siapa yang sangka lagu dangdut yang selalu bikin kita happy dan bergoyang riang, justru ada rasa sedih, kecewa dan marah yang coba diungkap oleh pencipta. Jika kata per kata dari lirik lagu coba kita pahami mendalam dan coba didengar dengan alunan nada diatonis minor bernuansa sedih dan melankolis, maka kita akan mendapatkan sisi lain dari sebuah lagu dangdut yang lebih dari sekadar goyangan. Cara ini juga akan membuat kita paham seberapa kuat perasaan dan emosi penulis yang harapannya tersampaikan ke pecinta lagu dangdut. Mungkin ada beberapa referensi lagu yang bisa dicoba dengarkan kembali seperti, ojo dibandingke (abah lala), rungkad (happy asmara), dalan liyane (hendra kumbara), pamer bojo (didi kempot), lemah teles (happy asmara), dan sugeng dalu (denny caknan).
2. Pesan yang Mendalam
Selain lirik, pastinya ada pesan yang ingin disampaikan pencipta lagu melalui karyanya. Seperti halnya menyanyi adalah sama dengan orang yang sedang berbicara tentang ungkapan isi hati. Didalam lagu dangdut beragam pula pesan yang disampaikan hingga tidak sedikit orang yang justru larut menangis terbawa pesan dalam lagu. Ada pesan untuk kehidupan, cinta, dan keluarga. Terkadang inilah sisi lain yang membuat dangdut menjadi istimewa karena banyak makna di dalamnya bukan hanya tentang ajakan bergoyang belaka. Adapun referensi lagu yang memiliki pesan mendalam bagi pendengarnya yaitu, Mangku Purel (Pandawa Ageng), Runtah (Oplosan (Wiwik Sagita), Sekali Seumur Hidup (Lesti Kejora), Joko Tingkir (Farel Prayoga), dan Begadang (Rhoma Irama).
3. Nilai Budaya
Lagu dangdut bukan hanya sebagai musik hiburan semata. Nilai-nilai budaya juga banyak terkandung di dalamnya. Hal ini dinilai karena lagu dangdut banyak menyuarakan aspirasi masyarakat terkait aktivitas sehari-hari. Tentang perilaku kebiasaan yang dilakukan sekelompok masyarakat secara berulang. Hingga telah tersohor bahwa dangdut merupakan musik khas Indonesia. Selain itu gendang juga merupakan alat musik khas Indonesia yang selalu menonjol di setiap lagu dangdut diputar. Musik dangdut juga memiliki irama yang mudah diikuti dan juga lirik yang gampang diingat oleh kalangan manapun, sehingga lagu dangdut menjadi semakin populer. Musik dangdut identik hadir pada kegiatan-kegiatan masyarakat misalnya pernikahan, sunatan, dan hajatan-hajatan lainya. Jadi akan terasa asing saat tidak ada. Hal inilah yang seolah menjadi sebuah keharusan musik dangdut hadir kemudian menjelma menjadi budaya masyarakat hingga sekarang.
Nah, Itu dia 3 sisi lain dari lagu dangdut yang tak sekadar bikin goyang. Ternyata, banyak hal yang sama dalamnya dari sebuah lagu dangdut dengan lagu pop. Kini lagu dangdut tidak lagi bisa dipandang sebelah mata. Sudah jadi keharusan kita juga sebagai masyarakat Indonesia melestarikan seni budaya dalam bermusik dangdut.

Posting Komentar