Role Play: Bermain Peran Hingga Dunia Khayalan
![]() |
Psychologimania |
Penulis: Septia
Editor: Fatio Nurul Efendi
Cangkeman.net - Di zaman media sosial ini istilah RP atau Roleplay sudah tidak asing lagi bagi kebanyakan orang. Tapi mungkin ada sebagian orang yang belum tahu, nih. Dikutip dari liputan.com RP atau role playing adalah permainan di mana para peserta mengambil peran karakter dan secara kolaboratif membuat cerita. Pengguna biasanya membuat karakter kesukaan mereka, bisa dari dalam negeri maupun luar negeri. Di mana pemainnya memainkan peran karakter dalam latar fiksi. Hayo jangan-jangan sebagian dari kalian ada yang pernah ya? Kalau aku sih belum hehe. Jadi tulisanku ini berdasarkan yang aku lihat dari seseorang yang bermain RP.
Roleplay sendiri mempunyai 4 kategori, ada fandom (yang sudah ada di buku atau film), orisinal (buatan para pemain), grup (dimainkan oleh 3 orang atau lebih), dan satu lawan satu. Banyak banget kan? Yang biasanya kalau di novel-novel kita cuman bisa membayangkan adegan dari setiap cerita, nah kalau di RP ini kita bisa memerankan karakter yang kita mau dan membuat cerita sendiri dengan pemain RP lainnya, seolah olah itu adalah kehidupan kedua kita di dunia fiksi.
Membuat dunia fiksi sendiri memang menyenangkan terlebih lagi itu adalah kehidupan yang diinginkan, tapi kalau terlalu terpaku sama RP dan kita berada di lingkungan yang di mana orang-orangnya jarang mengetahui RP itu sendiri kemungkinan akan dianggap aneh. Karena aku sendiri pun rasanya aneh kalau ngeliat orang yang seperti itu, bukan bermaksud men-judge yang bermain RP, itu hanya menurut pandanganku pribadi. Di dunia RP kita bisa mendapatkan banyak teman dari berbagai macam karakter fiksi atau bahkan mungkin idol, ada lagi yang sampai punya pasangan dari dunia RP, padahal yang pacaran virtual dari aplikasi saja bisa terkecoh dengan lawan jenis, kadang ada saja yang iseng berpura-pura menjadi laki-laki padahal dia perempuan dan pacarnya itu perempuan, kan aneh, jadi malah lesbi. Nggak ngerti lagi konsepnya gimana, dan anehnya yang jadi korban itu nggak tahu apa jenis kelamin sebenarnya dari pacarnya itu atau karena mereka belum pernah video call atau telpon yaaa.
Kalau yang pacaran virtual saja begitu gimana dengan yang RP? Sedangkan yang mereka mainkan hanya karakter fiksi belaka. Kok bisa ya? Bisa dong soalnya perempuan itu mudah baper dan tersentuh, ya meskipun hanya dari ketikan. Di RP biasanya ketikannya bikin 'mleyot' apalagi yang typing-nya ganteng, terus dia perhatian, bisa mengerti kita dan masih banyak lagi mungkin, ajaibnya lagi bisa sesuai banget dengan kriteria idaman kita yang berbeda ketika mempunyai pacar di dunia nyata yang mungkin malah jomplang dari kriteria, iya lah namanya juga fiksi yang dibuat sendiri, nggak nyata, padahal di dunia aslinya mungkin saja dia perempuan juga, mana ada yang tahu. Dari fiksi itulah bisa jatuh hati, jatuh hati dengan khayalan sendiri maksudnya, ehh.
Lebih anehnya lagi ada yang sampai menikah dan punya anak di RP, mungkin lebih praktis kali ya serba online atau mungkin juga mau mencoba berkeluarga sebelum berkeluarga beneran. Sulit dimengerti bagiku. Ya memang indah juga sih hidup di dunia fiksi. Tapi bagaimanapun juga RP adalah dunia khayalan. Jadi jangan terlalu terpaku sama RP yaaa.
Cangkeman.net - Di zaman media sosial ini istilah RP atau Roleplay sudah tidak asing lagi bagi kebanyakan orang. Tapi mungkin ada sebagian orang yang belum tahu, nih. Dikutip dari liputan.com RP atau role playing adalah permainan di mana para peserta mengambil peran karakter dan secara kolaboratif membuat cerita. Pengguna biasanya membuat karakter kesukaan mereka, bisa dari dalam negeri maupun luar negeri. Di mana pemainnya memainkan peran karakter dalam latar fiksi. Hayo jangan-jangan sebagian dari kalian ada yang pernah ya? Kalau aku sih belum hehe. Jadi tulisanku ini berdasarkan yang aku lihat dari seseorang yang bermain RP.
Roleplay sendiri mempunyai 4 kategori, ada fandom (yang sudah ada di buku atau film), orisinal (buatan para pemain), grup (dimainkan oleh 3 orang atau lebih), dan satu lawan satu. Banyak banget kan? Yang biasanya kalau di novel-novel kita cuman bisa membayangkan adegan dari setiap cerita, nah kalau di RP ini kita bisa memerankan karakter yang kita mau dan membuat cerita sendiri dengan pemain RP lainnya, seolah olah itu adalah kehidupan kedua kita di dunia fiksi.
Membuat dunia fiksi sendiri memang menyenangkan terlebih lagi itu adalah kehidupan yang diinginkan, tapi kalau terlalu terpaku sama RP dan kita berada di lingkungan yang di mana orang-orangnya jarang mengetahui RP itu sendiri kemungkinan akan dianggap aneh. Karena aku sendiri pun rasanya aneh kalau ngeliat orang yang seperti itu, bukan bermaksud men-judge yang bermain RP, itu hanya menurut pandanganku pribadi. Di dunia RP kita bisa mendapatkan banyak teman dari berbagai macam karakter fiksi atau bahkan mungkin idol, ada lagi yang sampai punya pasangan dari dunia RP, padahal yang pacaran virtual dari aplikasi saja bisa terkecoh dengan lawan jenis, kadang ada saja yang iseng berpura-pura menjadi laki-laki padahal dia perempuan dan pacarnya itu perempuan, kan aneh, jadi malah lesbi. Nggak ngerti lagi konsepnya gimana, dan anehnya yang jadi korban itu nggak tahu apa jenis kelamin sebenarnya dari pacarnya itu atau karena mereka belum pernah video call atau telpon yaaa.
Kalau yang pacaran virtual saja begitu gimana dengan yang RP? Sedangkan yang mereka mainkan hanya karakter fiksi belaka. Kok bisa ya? Bisa dong soalnya perempuan itu mudah baper dan tersentuh, ya meskipun hanya dari ketikan. Di RP biasanya ketikannya bikin 'mleyot' apalagi yang typing-nya ganteng, terus dia perhatian, bisa mengerti kita dan masih banyak lagi mungkin, ajaibnya lagi bisa sesuai banget dengan kriteria idaman kita yang berbeda ketika mempunyai pacar di dunia nyata yang mungkin malah jomplang dari kriteria, iya lah namanya juga fiksi yang dibuat sendiri, nggak nyata, padahal di dunia aslinya mungkin saja dia perempuan juga, mana ada yang tahu. Dari fiksi itulah bisa jatuh hati, jatuh hati dengan khayalan sendiri maksudnya, ehh.
Lebih anehnya lagi ada yang sampai menikah dan punya anak di RP, mungkin lebih praktis kali ya serba online atau mungkin juga mau mencoba berkeluarga sebelum berkeluarga beneran. Sulit dimengerti bagiku. Ya memang indah juga sih hidup di dunia fiksi. Tapi bagaimanapun juga RP adalah dunia khayalan. Jadi jangan terlalu terpaku sama RP yaaa.
Septia
Wanita pecinta seblak garis keras.

Posting Komentar