Inilah yang Saya Temukan Ketika Salat


Penulis:        Thiara
Editor:         Fatio Nurul Efendi

Cangkeman.net - Sebagai seorang muslim, solat adalah bagian dari hidup. Sebagian besar orang tua bahkan mengenalkan salah satu ibadah ini sedari kita kecil. Lama-kelamaan, solat pun menjadi rutinitas wajib.

Saya sendiri sudah mengerjakan solat 5 waktu selama bertahun-tahun. Tapi sebenernya, terkadang saya gak inget tujuan saya mengerjakan solat itu apa. Ya karena itu tadi, solat cuma bagian dari rutinitas aja. Dibandingkan mengingat Tuhan, solat saya malah dipenuhi dengan hal-hal ini.


1. Inspirasi
Jujur aja, tulisan ini buah dari pikiran saya selama solat Isya semalam. Dibandingkan waktu yang sengaja diluangkan untuk mencari inspirasi, ide-ide menulis justru datang ketika saya sedang solat.

Ini bukan kali pertama. Dulu, ketika saya masih menulis novel, dalam sekali solat saya bisa membuat alur cerita hingga 3 part. Bukannya merasa bersalah, saya justru kegirangan dan langsung menyambar laptop begitu selesai solat. (Gak tau diri emang)

2. Sesuatu yang kelupaan
Barang yang disangka hilang misalnya. Pernah suatu waktu saya pernah mencari sebuah obat yang selalu disimpan di tempat yang sama. Tapi hari itu saya benar-benar lupa dan kelabakan mencari di sana-sini. Hingga di sujud rakaat kedua ketika solat Maghrib, saya tiba-tiba keinget di mana letak obat itu disimpan. Pernah ngalamin?


3. Berimajinasi dengan motif sajadah
Kebanyakan sajadah punya berbagai motif di permukaannya. Motif ini membuat saya menerka-nerka bentuknya yang terkadang mirip ekspresi wajah.

Ada juga sajadah beludru, meskipun gak ada motif apa-apa, bulu-bulunya yang halus sudah seperti alas menggambar. Tanpa sadar, saya sering sedikit memperkuat sentuhan agar bulu beludru ini membentuk guratan bekas jari saya.

4. Penyesalan
Di tengah membaca Al-Fatihah, terdengar suara gemuruh petir dari luar, saya nyesel karena gak sempet angkat jemuran. Atau tiba-tiba teringat ada seseorang yang masih belum pulang, saya ngoceh dalem hati, "Ah! harusnya jangan dikunci dulu pintunya," (Ngerti kan, maksudnya?)

Padahal, gemuruh gak memastikan bakal turun hujan. Orang yang kita takutkan keburu pulang pun, gak datang-datang juga sampai solat selesai. Penyesalan yang berputar-putar sepanjang solat ujungnya sia-sia juga ya.

5. Rencana
Pertama, rencana jangka pendek. Ketika solat, saya sering memikirkan hal-hal apa yang akan dilakukan sehabis solat. Dari mulai membersihkan kamar, keinginan mencuci, maskeran, nonton drama Korea, hingga keinginan besar memasak mie kuah dengan telur setengah matang.

Yang kedua, rencana jangka panjang. Pernah terlintas, apa yang harus saya lakukan ketika mengajarkan solat pada anak nanti? Mungkinkah saya bisa menjelaskan konsep agama dan Tuhan? Sebelum itu, saya harus menyempurnakan lagi pengetahuan tentang agama.

Nah, setelah merencanakan ini-itu, kembali terbesit pikiran baru lainnya; tapi, gimana kalau besok saya mati? Atau nanti malam? Apakah Tuhan mau menerima saya? Saya kan lumayan baik sama orang-orang, gak neko-neko. Eh, tapi kan hablum minannas hablum minallah, masa baik sama orang, tapi gak baik sama Tuhan?

Sayangnya, pikiran positif yang muncul di saat-saat solat ini menandakan ibadah saya masih gak sempurna! Sial.

Setelah dipikir-pikir lagi, saya paham kenapa solat menjadi tempat berkumpulnya segala macam pikiran. Karena udah jadi rutinitas, solat hanya lamunan panjang ketika kita udah hafal betul gerakan dan bacaannya.

Apa yang bisa dilakukan? Pahami. Setiap huruf dan gerakan solat pasti ada maknanya sendiri. Kalau kita tau dan paham, solat bukan sekadar lamunan, tapi waktu istimewa untuk berbincang dengan Tuhan. (Sa ae lu, gagang sapu!).

Thiara

Suka nulis tapi males baca. Ayok kenalan di Instagram @thiara.yhiara