Di Balik Fresh Graduate yang Enggak Kunjung Dapat Kerja

Kompasiana

Penulis:            Salma Farikha
Editor:             Susi Retno Utami

Cangkeman.net - Sebagai fresh graduate, selain menikah dan melanjutkan studi, yang tentu menjadi pilihan lain adalah berburu lowongan kerja. Bahkan pilihan ketiga ini mungkin persentasenya paling banyak daripada pilihan satu atau dua, terutama fresh graduate S1.

Ada yang melamar kerja bareng-bareng, tapi panggilan interview-nya enggak sama. Nasib tiap orang memang beda-beda. Ada yang cepat dapat panggilan kerja, dan ada pula yang lama sampai bikin kesal. Kalau memang kualifikasi kita enggak memenuhi, ya terus terang saja dan kabari secepatnya. Jangan kayak si doi yang tukang PHP. Kita butuh kepastian, bukan sekadar harapan.

Namun ternyata, ada beberapa hal yang menyebabkan fresh graduate tak kunjung mendapatkan panggilan pekerjaan. Barangkali, kamu yang masih duduk di bangku semester 6 ke bawah, beberapa hal berikut ini bisa membantu untuk mengubah sikap kamu biar kelak setelah lulus auto dapat kerjaan.

Skuy kita simak, sebenarnya apa saja yang membuat fresh graduate enggak kunjung dapat kerja.

1. Malas Membangun Relasi
Relasi dan koneksi merupakan salah satu hal yang sangat penting, karena dengan menjalin relasi kita bisa dapat info dan saling sharing apa pun.

Apalagi dalam dunia perkuliahan, menurut saya menjalin relasi sebenarnya sangat mudah. Hanya kita saja yang kadang malas dan gengsi-gengsian. Kita bisa mengikuti salah satu atau beberapa organisasi yang ada di kampus. Anggota dalam sebuah organisasi tersebut pasti enggak hanya terdiri dari teman sekelasmu saja, yang artinya juga ada kakak tingkat dan mahasiswa dari jurusan lain dengan tempat tinggal yang berbeda-beda.

Nah, hal ini bisa menjadi peluang kalian untuk membangun dan menjalin relasi. Dengan begitu, kalian akan memiliki peluang lebih besar untuk mendapatkan informasi terkait lowongan kerja yang cocok dengan bidang kalian.

Kalau niat ikut organisasi aja enggak ada, gimana mau dapat relasi?

2. Minim Soft Skill dan Hard Skill, Namun Malas Melatih
Sudah tahu belum memiliki soft skill maupun hard skill yang mumpuni, bukannya berusaha gimana cara melatih diri agar memiliki skill yang bagus, eh malah ogah-ogahan dan pasrah apa adanya. Biasanya yang kayak gini sering dialami mahasiswa kupu-kupu (kuliah pulang). Enggak berkecimpung dalam organisasi apa pun, selepas kuliah langsung pulang. Kirain ada kerjaan, ternyata cuma nonton drakor sambil rebahan.

Ingat prend, kita itu bukan adonan donat yang kalau didiemin bisa ngembang dengan sendirinya. Meskipun nilai akademik kalian tinggi, kalau soft skill dan hard skill sangat minim, ya jelas perusahaan akan melirik orang lain yang skill-nya sudah bagus. Karena perusahaan membuka lowongan kerja, bukan lowongan pelatihan.

3. Enggak Inisiatif Nyari, Hanya Menunggu Panggilan Kerja
Biasanya fresh graduate akan melamar kerja di tempat mereka dulu magang. Meskipun dulu di tempat magang kalian akrab sama pegawai bahkan atasan, jangan terlalu bergantung pada tempat magangmu.

Sebab, enggak semua tempat magang bakal menantikan kelulusanmu untuk diajak gabung bersama dalam perusahaan mereka. Bisa jadi mereka memang enggak sedang mencari pegawai baru. Atau mungkin, setelah melihat kinerja magangmu mereka kurang puas. Sehingga enggak mungkin mereka menarik kamu ke perusahaannya.

4. Terlalu Pemilih pada Pekerjaan
Namanya juga pegawai baru, kebanyakan ya mendapatkan penempatan di bawah. Nah, enggak semua orang mau begitu saja ditempatkan di posisi paling bawah dari pegawai lainnya.

Misal, ada fresh graduate jurusan keguruan dan melamar kerja di sekolah menengah atas yang cukup elite. Dan ternyata hanya diterima sebagai TU (Tata Usaha), karena kebetulan TU-nya hamil dan memutuskan resign sekalian.

Kalau sudah ada kesempatan buat gabung dengan instansi yang kamu lamar, sebisa mungkin jangan ditolak. Karena kita enggak tahu apakah di tempat lain yang sudah kita lamar, mau menerima lowongan kita dengan posisi yang kita inginkan atau tidak. Bukankah untuk mendapatkan sesuatu yang lebih tinggi selalu dimulai dari bawah?

5. Kompetensi yang Dimiliki Enggak Match dengan Instansi
Kuliah jurusannya perbankan tapi melamar kerja sebagai dokter. Kalau mau melamar kerja, ya lihat dulu instansinya. Jangan main kirim CV dan portofolio serta berkas persyaratan lain ke semua instansi yang membuka lowongan kerja. Karena kompetensi yang kalian miliki belum tentu sebanding dengan kompetensi yang sedang perusahaan cari.

Hal ini hanya akan membuang-buang waktu kalian dan membuat kalian malu sendiri. Di papan jelas tertuliskan sedang membutuhkan tenaga dokter, kalian jurusan perbankan kenapa melamar di sini? Apakah minim literasi?

Itulah beberapa hal yang membuat fresh graduate enggak kunjung dapat kerja. Kalau masih semester muda jangan lupa perbanyak relasi dan koneksi ygy. Dan kalau diterima di tempat kerja tapi posisinya enggak sesuai dengan yang kalian inginkan, pertahankan saja. Karena semua, mulai dari nol ya.

Salma Farikha

Mahasiswi ILPUS di salah satu UIN di Jatim.