Kenapa Harga Kopi Starbuck Mahal?

Engin Akyurt on Pexels

Cangkeman.net - Budaya adalah hal yang selalu berkembang dan berubah. Di era sekarang ada budaya baru yang tercipta dari tuntutan lingkungan di media sosial, yakni kebutuhan konten.

Harus diakui bersama bahwa kebutuhan pokok umat manusia bukan hanya seputar sandang, pangan, dan papan. Tapi juga konten. Iya, kebutuhan untuk mengisi konten media sosial dengan penghargaan yang diraih, kehidupan harmonis, sampai foto-foto kunjungan di berbagai tempat, salah satunya adalah kunjungan ke kofisyop.

Beragam kofisyop muncul dengan berbagai latar belakang, tema, dan harga yang cukup beragam. Semua tergantung pasar mana yang dijadikan target. Ada konsep minimalis dengan harga sepuluh ribuan, ada juga yang memakai konsep premium dengan harga di atas lima puluh ribuan. Salah satu kofisyop yang mengusung konsep premium tersebut adalah Starbuck.

Saya kira kita sudah tidak asing lagi dengan kofisyop berlogo hijau ini. Disebut premium karena harga yang ada di sana memang terkesan mahal. Setidaknya bagi saya. Lha gimana, secangkir kopi di Starbuck udah setara biaya hidup saya ngekos selama dua hari.

Saya awalnya tidak ada keinginan untuk mampir ke sini. Tapi semesta berkata lain, saya memiliki kakak baik hati yang dengan suka rela mengajak saya nongkrong di Starbuck secara cuma-cuma.

Setelah mendapat pengalaman tersebut, saya merasa kalau harga yang ditawarkan di Starbuck cukup masuk akal, kenapa demikian? Sama halnya dengan nonton bioskop. Harga tiket bukan hanya untuk film, tapi juga pengalaman yang dirasakan. Begitu juga dengan Starbuck, yang dijual bukan cuma kopi, tapi juga pengalaman atas pelayanan dan suasana yang cukup menyenangkan.

Nah, secara lebih detail, berikut alasan logis kenapa Starbuck layak dihargai mahal selain karena kopinya enak:

1. Tempat yang nyaman
Kesan pertama yang dapat diamatai secara fisik adalah adalah tempat. Jika diamati, desain interior cukup nyaman untuk dipandang, penataannya juga pas dan terkesan tidak muluk-muluk.

Posisi meja dan kursi juga cukup pas. Tidak terlalu tinggi dan tidak terlau rendah, alhasil sangat sesuai untuk digunakan dalam berbagai keadaan, mulai dari mengerjakan tugas, ngobrol deep talk, atau sekadar duduk sendirian menikmati suasana di sore hari.

2. Pengunjung yang tenang
Pengunjung di sana rata-rata tidak bergerombol. Bahkan banyak yang sendirian. Artinya bagi Anda seorang introvert yang selalu butuh ruang untuk sendirian, atau memang ingin mencari ketenangan saja, saya kira Starbuck adalah pilihan yang sesuai.

Oh iya, di sana juga tidak akan ditemui pengunjung menyebalkan yang suka teriak-teriak, mesoh-mesoh, atau tertawa terbahak-bahak. Starbuck memang menawarkan sebuah kofisyop dengan varian ketenangan,

3. Pelayanan yang mengesankan
Bukan rahasia umum kalau Starbuck memiliki pelayanan yang ramah dan cukup menyenangkan. Iya, kofisyop satu ini memang bukan saja jualan kopi, tapi juga jasa pelayanan.

Tentu ini cukup krusial, karena beberapa kali saya mengunjungi kofisyop yang kapasitas pelayanannya jauh sekali dari definisi melayani. Selain tidak ramah, beberapa juga tidak solutif ketika pelanggan kebingungan memilih menu yang bervariasi.

Karena itu, sepertinya saya belum pernah mendengar istilah barista sombong yang ada di Starbuck. Yah, pelayanan memang sebuah kunci dari kenyamanan.

4. Kebutuhan konten yang paripurna
Tentu saja dari semua kelebihan di atas, satu hal yang paling menonjol adalah kesempatan untuk pamer dengan cukup maksimal. Anda tidak perlu mencari sudut paripurna dalam memotret gambar. Cukup fokuskan pada logo Starbuck, kemudian unggah di media sosial. Pasti konten Anda akan terkesan premium. Iya, Starbuck memang sebuah tempat yang cukup kompatibel untuk kebutuhan konten duniawi.

Jadi, bagi Anda yang masih merasa kalau Starbuck mahal hanya karena melihat harga kopi, mampirlah sebentar. Pesan minuman, dan duduk dengan tenang. Nikmati sepenuhnya, sampai Anda sadar kalau yang Anda bayar bukan hanya sekadar kopi satu gelas. Cobalah saja!


Afiqul Adib

Fresh graduate yang suka hidup hemat untuk foya-foya. Dapat ditemui di Instagram @aduib07