Nastar
2
di dalam toples ia ngumpet
Berlindung,
dari mulut beracun yang penuh siung
Sebab hatinya nan selembut tepung
kerap pecah berkeping saat komentar datang merundung
Entah kurang manis, kemanisan
atau kebanyakan selai nanas
Ada saja yang selalu kurang pas
ia tak pernah cukup baik bagi mulut-mulut yang buas
Di dalam toples yang berhiaskan
berbagai macam kecemasan,
ia bertanya, “Kapan hari raya bisa benar-benar menyenangkan?”
Bagi nastar, silaturahmi hanyalah momen konversi
menjadi jigong yang menyelip di banyak gusi
....
Kelak saat nastar menjadi karang gigi,
ia akan berbalas budi,
membuat ompong
orang-orang yang suka sombong
Bojonegoro, 2022
