Ponorogo dari Kacamata Perantau

jatimnow.com


Cangkeman.net - Halo friends! sebagai perantau tentunya kita membutuhkan waktu beradaptasi yang cukup lama dengan situasi di kota perantauan. Kita akan menikmati kehidupan di sana, tentu kita juga akan memandang kota tersebut menurut persepsi kita. Contohnya aku, aku seorang mahasiswa yang nekat kuliah di Ponorogo. Terbilang cukup jauh dengan jarak rumahku sekitar 200 km. Menurutku, kota ini begitu asing dan sangat berbeda dengan lingkungan di rumahku. Apa saja perbedaannya? yuk simak artikel ini!

Sejuk
Ponorogo memang tempat terpencil, tetapi tidak ndeso banget. Untungnya tempat kuliah dan kosanku dekat dengan kota, sehingga aku tidak terlalu mengalami cultural shock. Nah, sebagai kota kecil dan berada di ujung selatan provisi Jawa Timur, kota ini memiliki banyak sekali lahan persawahan dan memanjakan mata para perantau. Apalagi seperti aku begini, yang notabennya hidup di perkotaan dengan melihat gedung-gedung tentunya akan sangat terhibur dengan melihat pemandangan hijau di sekitaran jalan. Tak hanya itu saja, dengan adanya sawah ini membuat udara menjadi sejuk dan segar. Selain itu, ternyata ponorogo juga memiliki beberapa pegunungan dan gunung yang sudah tidak aktif. Sehingga menyebabkan udara pada malam hari sangatlah dingin. Tetapi, pada siang hari tentu tidak sepanas Surabaya. Tenang kok panas di kota ini masih bisa ditolerir.

Banyak tempat healing
Namanya juga mahasiswa pasti ada stressnya dalam mengerjakan tugas, yah solusinya adalah healing. Healing-lah agar tidak sinting. Ponorogo tidak kekurangan tempat healing, hal itu disebabkan karena banyak sekali tempat wisata alami. Contohnya telaga ngebel. Dengan biaya masuk Rp.8000, masyarakat bisa menikmati indahnya telaga ngebel dengan minum teh hangat serta nangka goreng.

Tempat wisata lainnya, desa di atas awan yang terletak di desa Ngrayun, Ponorogo. Walaupun perlu effort lebih ke desa ini, tapi kelelahan kalian akan terbayar karena bisa melihat pemandangan kota ponorogo dari atas pegunungan. Selain itu, di ponorogo ada air terjun loh. Walaupun letaknya di pelosok, tetapi indah dan enak banget dipandang oleh mata. Gimana, sudah terbayang belum enaknya perantau di Ponorogo? Cukup meluangkan waktu dan cus berangkat. Percuma loh orang kota healing ke Mall pastinya udah biasa. Healing itu mencari ketenangan dan kenyamanan agar kita bisa refresh otak sejenak dari kerumitan duniawi.

1 tusuk sate = Rp. 1.000
Sudah tau kah kalian jika di setiap sudut kota ini pasti ada pedagang sate? Yup, memang di Ponorogo terkenal dengan sate ayamnya. Sate ayam di sini berbeda dengan sate ayam lainnya, perbedaannya terletak pada tusuknya yang lebih tebal. Lah kenapa tebal? karena pada sate ponorogo hanya diisi dengan daging ayam saja. Daging ayamnya tebal dan panjang-panjang, 1 tusuk terisi 2 daging. Nah kalau tusuknya saja tidak tebal pasti tidak kuat dan mudah putus. Oh iya kalian tau tidak jika harga 1 tusuk hanya Rp.1000, murah banget kan? Kalian makan 4 tusuk saja sudah kenyang. Tak hanya murah, sate ini juga dibaluri oleh saus kacang/bumbu kacang yang begitu halus dan tidak terasa butiran kasar kacang. Dijamin deh, kalian kalau beli sate ponorogo pasti bakal ketagihan.

Dawet Jabung yang kental mitos
Dawet ini dijual di pinggir jalan sekitar Ponorogo, harganya cukup murah, 1 mangkok kecil hanya Rp.3000. Isinya hanya dawet hijau, ketan hitam dan santan saja. Lumayan menyegarkan mulut dan menghempas dahaga. Selain itu, dawet ini memiliki mitos yang cukup kental bagi masyarakat Ponorogo. Yaitu apabila penjual memberikan dawet, pembeli cukup diam saja. Jangan sampai kita mengambil dawet dari nampan si penjual. Sebab, jika kita mengambil nampan maka kita akan menjadi jodoh anak si penjual dawet. Hayolo, siapa yang belum tau mitos ini? 

Ponorogo memang kental dengan wisata dan mitos, maka dari itu sebagai orang perantauan kita harus memahami dan banyak mencari tau tentang kota rantau kita. Semoga artikel ini bermanfaat bagi kalian dan bisa menambah wawasan serta pengetahuan kalian tentang Ponorogo.


Hilda Ayu Putri Nadifa

Punya motto "Rintangan bukanlah halangan tetapi merapakan tantangan" . Dapat ditemui di Instagram @hildaapn