Sebelum Menjalin Hubungan Baru, Selesaikan Masa Lalumu!
Hadija Saidi on Unsplash |
Cangkeman.net - Emosi saya seakan dibuat naik turun bak rollercoaster saat membaca salah satu judul cerita di aplikasi oren kesayangan sejuta umat perempuan. Bukan, bukan aplikasi belanja yah kawan, melainkan aplikasi membaca cerita secara online, inisialnya adalah huruf keempat dari alfabet apabila dihitung dari bawah. Mohon maaf tidak menyebutkan merek, karena mereka tidak meng-endorse saya dan media tempat saya menerbitkan bacaan ini. Tapi kalau mau endorse, boleh lah nanti chit-chat di DM.
Oke, kembali lagi dengan cerita di aplikasi oren tersebut. Niat hati ingin mencari cerita-cerita remaja yang umum, jari saya seakan diarahkan pada salah satu cerita yang ternyata membahas kehidupan setelah pernikahan. Aduh, ini kesasar yang tidak direncanakan namun ada ilmunya juga, meskipun belum bisa diterapkan sekarang karena diri ini belum menikah-lamaran aja belum, Gaes-. Namun ada beberapa hal yang bisa dijadikan pembelajaran entah bagi yang sudah berpasangan atau belum.
Singkat cerita, hal yang membuat perasaan saya terasa terjungkal sampai emosi tingkat tinggi adalah kalimat yang diutarakan oleh salah satu tokohnya, sebut saja inisialnya A, dia berkata, "Cobalah untuk mengerti, disini buka hanya kamu yang terluka." Sederhana, bukan? Tapi itu cukup membuat saya naik pitam karena si A mengucapkan kalimat itu pada pasangannya yang tidak sengaja memergoki si A yang masih menyimpan dan memberikan perhatian lebih kepada orang di masa lalunya.
Pikiran saya saat itu langsung ingin mengatakan oh wow, gampang sekali anda bilang seperti itu Bhambhank, dirimu yang terluka dengan orang di masa lalu, mengapa harus aku pula yang kau libatkan?
Akan menjadi hal yang amat menjengkelkan apabila memiliki pasangan yang ternyata masih mengharapkan mantan atau siapapun orang di masa lalunya, lalu bertingkah seolah paling tersakiti dengan menuntut belas pengertian atas sikap ketidak profesionalismenya dalam menjalankan sebuah relasi.
Jadi, disini permasalahan sebenarnya bukan semata-mata hanya urusan cemburu. Rasa cemburu memang pasti ada seandainya sedang mengalami hal tersebut. Namun ada yang lebih membuat jengkel lagi, yaitu etika dan nurani dalam hati setiap orang saat akan menjalin hubungan dengan orang lain. Apakah manusia-manusia semacam itu tidak merasa bersalah? mereka dengan santuy menghabiskan banyak hari-hari bersama orang baru yang tulus menerima dirinya, sedangkan ia menjadikan orang baru tersebut hanyalah sebuah pelampiasan atas rasa sakit hatinya kepada orang di masa lalu? Kan gemes sekali rasanya.
Orang-orang yang belum menyelesaikan masa lalunya sangat rawan menganggap si pasangan yang saat ini bersamanya hanyalah sebuah bayang-bayang semu, bukan orang yang benar-benar ia inginkan, kendati dirinya masih menunjukkan sifat baik. Tapi percaya deh, sebaik apapun orangnya namun jika dia masih terikat dengan orang masa lalu, akan mudah sekali tersulut saat masalah datang dalam hubungan, hal kecil akan ia besar-besarkan dengan menyudutkan si pasangan disertai alasan masih trauma.
Puncak tertinggi yang paling tidak diinginkan juga hanya dua, kalian akan terus dibanding-bandingkan dengan orang di masa lalu, atau level terparahnya ya ditinggalkan setelah dia merasa bosan. Nggak perlu sampai fase ditinggalkan atau dighosting dulu lah, ada di momen diri kalian dibandingkan dan dituntut harus bisa sesempurna orang di masa lalu saja itu sudah menjadi hal yang sangat menyakitkan.
Kalo boleh jujur nih ya, buat orang-orang yang masih gamon alias gagal move on dengan mantan pacar atau gebetan kalian, dan masih mengharapkan mereka kembali, mohon dengan amat sangat tolong selesaikan segala urusan masa lalu kalian. Sembuhkan dulu traumanya jika luka itu masih menyesakkan hati kalian.
Pudarkan dulu harapan kalian akan kembali dengan si dia. Kelarin dulu semua karmanya. Baru setelah dirasa sudah biasa-biasa saja dengan orang itu, kalian boleh membuka hati dan mendekati orang baru. Bukannya apa-apa nih, punten aja, jangan pernah ada pikiran untuk menjadikan seseorang sebagai pelampiasan untuk melupakan orang di masa lalu. Pliss jangan, itu orang baru nggak tau apa-apa terkait permasalahan kalian, nggak usah tega begitu lah melibatkan dia ke urusan masa lalumu. Biar sama-sama fair gitu loh.
Bagi kalian yang saat ini sedang sendiri atau sedang berada pada fase pendekatan, selidiki dulu si doi, dia masih ada beban dan harapan di masa lalu nggak, kalo masih ada ya dipikir-pikir kembali untuk lanjut. Karena begini kawan-kawan, mau sekeras dan sebaik apapun kalian memperlakukan dia, dan sejahat apapun orang di masa lalunya, tetap orang di masa lalu yang akan menjadi pemenang, karena kembali lagi, dialah tokoh utamanya.

Posting Komentar