Pendidikan Itu Enggak Selamanya Tentang Sekolahan


Cangkeman.net - Mayoritas masyarakat kita menganggap bahwa sekolah formal adalah satu-satunya solusi mengentaskan kebodohan dan kemiskinan. Para tokoh pendidik yang notabene para penguasa terus-terusan memproklamirkan pendidikan dengan bersekolah. Hingga membuat cara berpikir masyarakat khususnya orang tua terfokus pada sekolah formal.

Pengertian pendidikan menjadi terlalu sempit jika hanya dikaitkan dengan sekolah formal, misal wajib belajar 9 tahun. Padahal, peendidikan itu seharusnya seumur hidup dan tidak terikat oleh apapun, termasuk terhadap sekolah formal. Pendidikan dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja. Tidak terbatas ruang dan waktu.

Seharusnya, kita tidak mengenal lagi kalimat sekolah itu penting. Seharusnya kita menggunakan kalimat pendidikan itu penting. Akan menjadi salah jika menganggap yang terpenting itu sekolahnya, bukan pendidikannya, apalagi jika sekolah hanya untuk memenuhi syarat mencari pekerjaan atau bahkan sebagai bahan pamer karena mampu bersekolah di sekolah favorit atau membanggakan nilai yang diperoleh di sekolah.

Sebenarnya sih hal di atas tidak salah jika diiringi dengan tidak melupakan ilmu yang didapatkan. Kita disekolahkan bukan hanya untuk mendapatkan nilai tinggi, masuk sekolah favorit dan beranggapan mudah mendapat pekerjaan jika nilai kita memenuhi standar. 

Adanya sekolah untuk membuat kita menjadi orang yang berpendidikan, mempunya nilai norma yang baik. Sekolah berarti menuntu kita untuk uptodate dan memiliki kualitas sebagai penggerak perubahan zaman yang lebih baik.

Kita yang beranggap sekolah itu penting seharusnya dapat mendukung lingkungan yang berpendidikan. Semisalnya kita menyuruh adik untu belajar, berarti kita harus belajar terlebih dahulu. Perubahan terjadi dari diri kita dahulu, untuk menciptakan lingkungan yang berpendidikan.

Annisa Firdaus

Biasa dipanggil Nisa, suka membaca, bekerja sebagai pustakawan yang sedang mencari jati diri. Bukan anak yang menggila sosmed. Bisa cek akun Instagram @nisaa.frds