Puisi-Puisi Diaz Adjmi
1
Aziz Acharki on Unsplash
Kemarin
Biasanya telinga akan merekam bisingmu
Mata akan menangkap rona konyol wajahmu
Mulut akan beradu memaki denganmu
Biasanya..
Biasanya..
Biasanya ada kamu.
6 bulan lalu bukan?
Dimana telinga hanya mendengar kecewa
Mata menangkap deras airnya
Dan mulut yang sibuk mengguru
Kita melangkah menjauh hari itu
Aku tau, di langkah yang ketiga
Kita berdua tak ingin menjauh
Nyatanya ego
Dan logika tak menyatu
Kita pun berjarak tanpa tanya,
Tanpa kata,
Tanpa jeda,
Kita
Lantas
Jadi
Celaka.
---Yogyakarta 6 Februari 2020
Ambisi
Aku memuitiskan ambisi,
Melalu-lalang dalam fantasi
Menenun reruntuhan diksi
Dan meracau dalam dunia yang kau sebut mimpi
"Aku ialah supernova". Katamu sambil menunjuk bintang mati,
Kubalas itu dengan tawa
Namun kau balas dengan pergi.
Dulu kita pernah sedekat nadi
Lantas berakhir berbeda sisi
Kau menghilang bersama intuisi
Dan semua kisah yang kupikir pasti.
Kita—
Pertemuan paling panjang
Dalam perpisahan paling singkat
-Yogyakarta 3 Januari 2020
Pengap
hembusan asap tembakau,
Sedari tadi mengudara
Melayang diantara perbincangan yang tertunda.
Benci telah menguap di sudut-sudut ruangan
Aku tak yakin akan terus geluti puisi,
Apa aku akan abadi seperti Wiji?
Atau terkenal dan diagungkan serti Sapardi?
Waktu demi waktu, dan aku mulai muak
Terus menulis kata tanpa didengar semesta,
Jemari ku mulai lelah, ia tak lagi lincah
Kepalaku mulai pengap
Tak ada cerita, semua hanya gelap.
Kutuang lagi dan kutenggak
Kubiarkan raga tenang sejenak
Entah besok apa aku akan kembali
Semoga
Saja
--Yogyakarta 24 Februari 2020
Galaksi
Aku hidup dalam monokrom,
Pada waktu yang metronom,
Sebab kurasa pancawarna hanya fantom.
Dulu aku suka merangkai kisah
Laun waktu imaji gagal merekah
Dulu semua hanya indah
Namun sirna diderap langkah.
Sebenarnya aku ingin menjelma andromeda;
Yang dicintai banyak orang.
Atau jadi bintang polaris
Di atas rasi ursa minor.
Nyatanya, akulah supernova
Bintang mati di cakrawala—
Berantakan,
Pecah tak berkeping.
Kacau di luas galaksi.
--Yogyakarta 9 Maret 2020
Ingin
Aku ingin jadi kursi
Meja
Abu
Buku
Gawai
;segala yang ada di hadapmu
Aku ingin tiba-tiba ada. Dalam setiap kau membuka mata.
--Yogyakarta 13 April 2020
Diaz Adjmi
Barista yang suka nulis puisi
