Puisi-Puisi Neneng Nurhasanah
Kevin Escate on Unsplash |
Ruang Sekat
Hampa katanya
Sergap cepat berdalih riak
Tenang jua kala jemu
Senang jua kala temu
Hampa katanya
Ditikam malam
Katanya, biar makin mencekam
Di antara jajaran tak beralas
Hampa katanya
Menggenggam tangan-tangan rindu
Berbalut doa bu,
Di lintas sana kami menunggu
Lampung, 07 Juni 2021
Lingkar Jangkar
Lingkar jangkar: maju dan mundur
Di bumi, kami memancing huru-hara
Di tanah, jejak harapan kami tanamkan. Bebas dari hinaan mematikan
Kami bersihkan dengan debu, sampai dengan seribu
Hembusan hayat semacam laron
Hei ujang, laki-laki congkak berlagak topan
Langkahnya bagai permainan egrang,
Mana kabar angin?
Tangan satu, dua, tiga, empat
Kuingat uwa berwasiat:
"Kegagalan adalah kemajuan.
Bahkan, batu yang diam pun bisa jadi panutan." Pesan awal
sebelum melewati lubang-lubang.
Lampung, 30 Mei 2021
Jas Berdasi
Duhai serayu sendu
Kursi besar harus hiatus
Meja hijau siap menghunus
Lilitan bangkai terendus
Ini berita lenggana
Mana yang katanya kalis?
Topengmu bagai palawa
Toreh janji tanpa bukti
Hei!!!
Kami menaruh asa sujana
Keadilan, keberanian, kejujuran
Dalam tangan kokoh tanggung jawab
Tuan, lihat jeritan buana
Hibuklah tuk sosialisasi
Jaremba harmonisasi
Menjauh akan kama
Laksana mabuk sederhana
Tanpa lakoni gorilya,
Renggut tirta amarta bumi pertiwi.
Lampung, 30 Mei 2021
Kelana Bencana
Riak air mengepung
Guyuran makin meluap
Getaran bumi makin menganga
Mengapa?
Seakan marah pada kami
Kau semburkan semaunya
Menyulut api ketakutan
Ah, ya.. Kami ingat
Ini salah kami
Sampah ditebar di mana-mana
Pohon dipotong para penjilat
Halai-balai tanah pertiwi
Menuai pancarona bencana
Maaf, nanti kami berkaca
Menjaga bumi reboisasi
Agar zamin tak karma lagi.
Lampung, 07 Januari 2021
Tetes Pertiwi
Air
Aliranmu bisa sepanjang sejarah
Tak putus di tengah
Dingin beriak tanda jejak
Bergantian zaman, tak berganti sayang
Walau kering, rakyat akan terus beriring
Tanah
Bersama derap langkah
Kala kelak impian bak kenyataan
Kala kelak kerusakan bak penjajahan
Tanaman menyokong perut rakyat
Di tengah gundah wabah merabah
Indonesia, itu namamu
Jejakmu abadi
Doakan kami bisa berbakti
Lampung, 15 Agustus 2021
Neneng Nurhasanah
Mahasiswi yang hobinya menghayal berdomisili di Lampung. Dapat disapa di Instagram @nengn_hasanah

Posting Komentar