Mengadu Quran dengan Sains

Jawad Jawahir on Unsplash

Cangkeman.net - Sering aku temui beberpa orang yang mencoba menghubung-hubungkan antara sains dan Al Quran. Atau ada juga yang mengkritisi Al Quran dengan temuan-temuan sains. Lalu bagaimana tanggapanku?

Ada banyak orang yang menafsiri Al Quran dengan temuan-temuan sains dan menganggap bahwa Al Quran sudah menemukan sains terlebih dahulu. Mereka biasanya sering mencocok-cocokan temuan sains dengan Al Quran yang mereka tafisri sendiri.

Yah sebenarnya ini enggak ada salahnya. Namun yang jadi masalah adalah ketika sains terus berkembang dan penemuan-penamuan semakin mutakhir dan kadang merevisi temuan lama, maka seketika itu pula temuan lama yang tadinya dinilai cocok dengan Al Quran, menjadi tidak cocok lagi karena penemuan baru.

Memang perlu tafsir-tafsir kontemporer di tengah arus perkembangan jaman yang begitu cepat. Jika dahulu dibutuhkan waktu yang cukup lama untuk revolusi atau perubahan, kini kita bisa berubah dalam hitungan cepat. Teknologi dan sains membawa kita ke arah revolusi yang terus menerus. Namun bukan berarti Al Quran harus selalu ngebut untuk mencocokan diri dengan sains itu sendiri. Hal ini justru menimbulkan keseolah-olahan kalau Al Quran itu ngikutin sains dan levelnya jadi di bawah sains.

Lah, emang Al Quran levelnya lebih tinggi dari sains yah? Begitu kata orang-orang yang sering nenbenturkan Sains dan Al Quran itu sendiri. Mereka kerapkali mengolok-ngolok Al Quran yang mereka pikir kalau Al Quran itu sudah tidak relecan dan tidak sesuai sains.

Tapi bagiku, membandingkan Al Quran dengan sians adalah suatu tindakan bodoh.

Al Quran dan berbagai kitab suci lainnya bukanlah kitab sains, kitab suci agama ada untuk mengatur banyak hal, memberikan harapan, ancaman, dan segala sesuatu aturan-aturan yang mana nantinya dapat menuntun itu ke dalam penelitian 

Jadi yah enggak pas sih misalkan kita mengomentari Al Quran dengan bawa-bawa sains, begitu pula sebaliknya. Karena semua sudah ada porsinya masing-masing. Yah masa kita mengomentari sepak bola dengan keilmuan bulu tangkis? Yah ramashookk.

Lagian nih yah, Al Quran dan mungkin berbagai kitab suci lainnya itu enggak mungkin membahas hal-hal yang ada pada sains moderan saat ini. Karena memang bukan itulah tugasnya, pun kalau itu tugasnya, yahh pasti ga mungkin dibicarakan Quran dari dulu. Nanti bisa keder yang ada orang-orang.

Jadi gimana? Masih mau banding-bandingin Quran sama sains?