Jisim : Puisi oleh Putri Erline
![]() |
Gambar oleh Veliza Ivanov on Unsplash |
Kegelisahan membingkai bayang di cermin
membiarkan gerantang meniup api di dada,
di kepala, di retina.
Seharusnya kau biarkan genta melolong,
merasuki menhir,
pagar-pagar hijau dan keheningan.
Membiarkan gagak memaki-maki wajah masam
yang menimbun dendam.
Filamen lampu membakar dirinya saat
nafsu yang lapar sedang kau kebumikan.
Dan dinding-dinding beku menabur garam
ke raut-raut malam, sebab batu-batu di hati
belum jua karam usai mengarungi ribuan
doa dan sujud-sujud panjang.
Depok, Mei 2021

Posting Komentar