Puisi-Puisi tentang Pulang

Unsplash / Scott Webb


Seorang Pemuda Desa

Seorang pemuda desa yang lugu dan polos
Yang tak tahu dan ingin tahu
Keluar dari desa, pergi berkelana ke kota
Supaya tercapai kata “tahu”
Supaya tercapai makna “mampu”

Seorang pemuda desa yang tak tahu dan ingin tahu
Pergi merantau, mencari penghidupan
Tanpa banyak uang, tanpa banyak bawaan
Hanya berbekal keringat dan kucuran doa orang tua

Seorang pemuda desa yang lugu dan tak tahu
Berkelana menyusuri jalan kota
Lihat sekeliling takjub terpesona
Seakan dunia fantasi nyata adanya

Seorang pemuda desa yang polos dan ingin tahu
Memperjual peruntungannya di kota
Toko demi toko dimasuki
Bos demi bos dinegosiasi
Mencoba dan terus mencoba
Menggapai asa, meraih semesta

Seorang pemuda desa yang pergi dari desanya
Mencoba bertahan dari kerasnya dunia
Tak disangka-sangka pula olehnya
Kota begitu kejam
Desanya begitu penyayang
Ia rindu pulang

Seorang pemuda desa yang berkelana ke kota
Mencoba peruntungannya yang kini tak bersisa
Mencoba gapai asa yang kian sirna
Mencoba meraih harapan yang perlahan memudar
Namun berakhir gagal
Lalu pulang
Dengan membawa sejuta kepedihan


Saatnya Kembali

Sudah saatnya kembali ke asrinya desa
yang hijaunya tenteramkan jiwa yang senak
Sudah saatnya kembali ke teduhnya rumah
yang selalu hadirkan rasa nyaman dari penatnya kebisingan
Sudah saatnya kembali ke pangkuan ibu
yang kasih sayangnya takkan pudar oleh waktu
Sudah saatnya kembali ke gendongan ayah
yang tanpa henti peluh tercurah walau tubuh sudah payah
Dan bila saatnya kembali ke peraduan-Nya
yang diharap hanya ampunan bagi hamba yang tak bosan bergumul dosa



Pulang

Sebelum malam yang tenang
berganti pagi yang sepi,
dan rindu yang tak terobati,
membawa sepasang bola mata
menyusuri terjalnya angan dan asa.

Sepasang sepatu tergopoh-gopoh
mengejar kaki-kaki yang berlarian
ke sana ke mari.
Tak henti, memacu dan menderu.

Kaki-kaki itu milik seorang insan
yang tak henti menyusuri imajinasi
yang penuh ilusi.
Ia akhirnya kelelahan,
lalu rindu rasanya diperhatikan,
rasa empuk sebuah pelukan,
rasa lembut kasih sayang,
pulang.


11.07.21



Mad Rifa'i
Bukan penyuka kopi, tetapi selalu suka menikmati momen ngopi