Kalau Mau Kritik Itu Pakai Solusi!

Thomas de Luze/Unsplash

Cangkeman.net - Banyak yang pejabat negara -dan para pendukungnya- bilang "Kritik itu boleh-boleh aja, tapi berikan juga solusinya, jangan bisanya cuma kritik."

Kalimat tersebut memang terlihat sangat megah, nusuk, dan dalem. Tapi nyatanya, kalimat itu adalah kalimat basi yang selalu diarahklan ke rakyat ketika rakyat mengkritik pejabatnya. Selain basi, kalimat tersebut juga tidak memiliki dasar yang jelas. Dasar yang jelas bagaimana? Mari kita bahas.

Jadi begini. Kedaulatan tertinggi itu ada di tangan rakyat. Kita semua sepakat akan hal ini kan? Nah rakyat ini diminta memberikan mandatnya kepada para calon pemegang mandat. Ingat yah diminta, karena para calon penerima mandat ini yang berkampanye dan menawarkan diri untuk diberikan mandat.

Dalam kampanyenya, mereka para calon penerima mandat menawarkan suatu solusi untuk kehidupan yang lebih baik. Tarolah gampangnya seperti itu. Lalu setelah melalui proses, terpilih beberapa orang untuk duduk di badan-badan untuk mengelola negara dengan solusi-solusi yang mereka tawarkan di awal tadi.

Tentu untuk mewujudkan kehidupan yang lebih baik, solusi perlu didukung oleh kesejahteraan orang-orang yang menjalankan solusi tersebut. Maka rakyat sebagai pemberi mandat, memberikan gaji kepada yang diberi mandat. Selain itu tentunya ada fasilitas agar semuanya mudah terlaksana. Dan karena rakyat sudah memberikan mandat, gaji, dan fasiltas, maka rakyat berhak untuk mengawasi, menegur, mengkritik dan bahkan mencabut mandat terhadap orang yang diberi mandat.

Tapi dalam mengawasi, menegur, dan mengkritik, apakah perlu solusi? Ohh perlu. Tapi solsui datangnya bukan dari rakyat, karena sedari awal rakyat percaya dengan yang diberi mandat bahwa yang diberi mandat mempunya berbagai macam solusi untuk permasalahan rakyat.

Kritik yah kritik aja, ngapain harus pake solusi? Rakyat yah tugasnya mengkritik, kalau yang cari solusi yah para pejabat. Masa rakyat yang mengkritik, rakyat yang cari solusi, tapi yang digaji para pejabat?

Lah kalo rakyat punya solusi, ngapain rakyat memilih para politisi ini untuk mengurus negara? Kan rakyat memilih karena sedari awal para poilitisi bilang punya solusi.

Jadi, udahlah jan dengerin pejabat-pejabat yang bilang kalau kritik harus dengan solusi. Itu pejabatnya ga ngerti kritik atau emang bego?