Gerilya Konglomerasi Menghabisi Papua
![]() |
Gambar : Mongabay |
Ada sebuah perusahaan besar Malaysia dengan track record hoby menghabisi hutan tropis kita, belum lagi sebuah konglomerasi dari UEA yang misterius, serta perusahaan Selandia Baru. Mereka saling telikung, berperang di antara rimbunan hutan kayu, dikendalikan dari balik jendela kaca hutan gedung di Jakarta. Mereka membabat ribuan hutan di Papua, mengaduomba masyarakat adat, demi menanam hamparan sawit di bumi Cenderawasih.
Ratusan ribu hektar hutan hujan diperebutkan untuk dibabat habis oleh mereka, tak peduli apa itu biota, dan keanekaragaman hayati, apalagi hajat hidup masyarakat adat penjaga hutan di sana. Cakupannya mencapai hampir separuh dari luas Pulau Bali. Prediksi nilai kayu dari pembabatannya saja mencapai US$ 6 atau sekitar 90.000.000.000.000 rupiah.
Dari hasil membabat hutannya saja, sudah lebih dari cukup untuk modal menanam sawit di awal pembukaan lahan. Ini bukan isapan jempol, prosesnya sedang dan terus berjalan, setidaknya sudah 8000 hektar lebih tanah merah sudah digunduli, itu hampir seluas Kota Bogor.
Korporat besar ini bergerilya, saling sikut bahkan saling berperang dengan membuat pion berupa masyarakat adat dan politikus setempat yang haus rupiah, ditengah langkah besar Pemerintah membenahi Papua dengan caranya. Jeritan relawan, teriakan warga adat, dan desing peluru antara aparat dan teroris disana rupanya mampu menyembunyikan gerilya mereka untuk menghabisi Papua. Desingan peluru konflik di pegunungan tengah, rupanya mampu menyembunyikan gerilya mereka untuk menghabisi hutan Papua. Semoga semua tidak hanya fokus termakan ke pengalihan berita yang dikendalikan oleh mereka.

Posting Komentar