Fakta Chelsea FC: Lahir dari Bar. Dulunya Milik Seorang "GUS"

Cangkeman Chelsea FC
Gambar : Bola.net

Cangkeman.net - Klub Favoritku, Chelsea FC baru saja mengalahkan Manchester City di Final Liga Champions kemarin. Aku tentunya bangga, pasalnya banyak sekali circle pertemananku ini yang menjagokan klub dari Manchester, yang unsur api maupun air. Apalagi ketika bermain di konsol game, aku yang sering kalah ini menjadikan Chelsea sasaran bully karena selalu dipakai olehku dan seringnya kalah.
Kabar kemenangan Chelsea kemarin sontak membuatku tersenyum bangga.
Setidaknya 2 piala liga Champions yang Chelsea dapatkan aku menjadi saksi di tiap pertandingannya, ya nggak nonton langsung ke sana juga sih, sementara baru via TV aja. 

Sebagai klub yang termauk sering naik turun performanya, Chelsea punya sejarah panjang sebagai klub sepak bola selama ratusan tahun usianya. Chelsea Football Club berdiri 10 Maret 1905 di dalam sebuah pub di Fulham Road yang bernama The Rising Sun yang kini menjadi restoran The Butcher's Hook. Dari sana, Chelsea berkembang lumayan pesat, mengumpulkan penggemar, merehab komplek atletik Stamford Bridge yang kemudian diubah menjadi lapangan sepak bola. Awal penamaan Chelsea pun melewati fase debat. London FC, Bridge FC , Stamford FC, atau Kensington FC, akhirnya diputuskan bernama Chelsea FC, sebuah kota yang wilayahnya masih berdekatan dengan Fulham.

Chelsea cepat menjadi idola warga lokal dan untungnya mereka berada di London yang membantu klub menjadi cepat besar dan terkenal waktu itu. Bahkan tumbuh menjadi klub terbesar di Ibu Kota Inggris itu dengan menjadi klub pertama di Inggris dengan rata-rata penonton yang mencapai lebih dari 40 ribu orang. Itu terjadi di akhir 1910an.

Di tahun 1913 Nils Middelboe masuk bergabung bersama Chelsea, menjadikan klub ini menjadi rumah bagi pemain sepak bola non-Inggris pertama. Tapi, keviralan Chelsea selesai sampai di situ, tahun-tahun setelahnya, Chelsea tidak menjadi apa-apa. Hanya bergerak di antara Divisi 1 dan 2.
Pencapaian terbaiknya hanyalah melaju ke babak final piala FA namun dikalahkan Sheffield United di Old Trafford.

Datangnya mantan penyerang Arsenal dan timnas Inggris, Ted Drake menjadi manajer di tahun 1952. Drake mulai memodernisasi Chelsea baik dari dalam maupun di luar lapangan. Ia mengganti logo Chelsea, meningkatkan sistem pelatihan dan pembinaan pemain pemain dan tim usia muda, dan mulai mendatangkan pemain berpotensi dari divisi bawah dan liga amatir. Hasilnya mengejutkan, Chelsea meraih trofi juara pertamanya di divisi satu Liga Inggris tahun 1954-55. Seharusnya Chelsea mewakili Inggris dalam kejuaraan antar klub juara liga di Eropa, Piala Champions, namun karena ketidaksetujuan FA dan otoritas Liga Sepak Bola Inggris, Chelsea menarik diri dan tidak sempat mencicipi panggung yang lebih besar di kancah Eropa saat itu. Setelah itu Chelsea pun kembali menjadi penghuni papan tengah klasemen Liga Inggris sampai akhirnya Drake dipecat tahun 1961 dan digantikan oleh Tommy Docherty.

Chelsea kemudian mengalami kesulitan keuangan, ini ada kaitannya dengan pembangunan kembali Stadion Stamford Bridge dan meningkatnya hooliganisme para penggemar klub, Chelsea masuk dalam posisi yang sangat berbahaya. Klub berada di ujung tanduk. Ada tahun-tahun panjang di mana hasil pertandingan Chelsea tidak banyak menjadi prioritas demi berjuang menghindari kebangkrutan.

Hingga akhirnya pada tahun 1996 Ruud Gullit didapuk menjadi pelatih Chelsea. Dengan Pelatih terkenal asal Belanda itu, ditambah pemain internasional Italia Gianluca Vialli dan Gianfranco Zola, Chelsea kembali menjadi salah satu klub yang menarik perhatian dalam sepak bola Inggris. Yaa meskipun tetap tidak berhasil melangkah jauh di Liga Premier, klub berhasil membawa pulang beberapa trofi seperti piala FA dan piala Winners.

Di akhir dekade 90an Chelsea menjadi sangat didominasi oleh pemain asing. Ada sebuah pertandingan di 1999 ketika Chelsea melawan Southampton di Liga Inggris. Tidak ada satupun pemain Inggris yang merumput di pertandingan itu!
Para pemainnya adalah Ed De Goey (Belanda), Albert Ferrer (Spanyol), Frank Lebouef (Prancis), Emerson Thome (Brasil), Dan Petrescu (Romania), Celestine Babayaro (Nigeria), Gus Poyet (Uruguay), Didier Deschamps (Prancis), Roberto Di Matteo (Italia), Gabriele Ambrosetti (Italia), dan Tore Andre Flo (Norwegia).

Tahun 2003, klub ini dijual kepada Miliarder Rusia Roman Abramovic. Pemilik baru dengan uangnya yang tidak berseri membuat Chelsea berhasil memasuki stabilitas keuangan yang sesungguhnya. Sebagian hutang klub dilunasi, gelontoran uang sangat besar digunakan untuk melakukan pembelian pemain bintang.

Di era pelatih asal Portugal, José Mourinho, Chelsea memenangi gelar Liga Premier berturut-turut di tahun 2005 dan 2006, ditambah dua Piala Liga 2005 dan 2007 dan Piala FA pada 2007. Namun Mourinho meninggalkan klub tidak lama setelah itu karena berselisih dengan Abramovic. Tapi The Blues sudah terlanjur kuat, Chelsea memenangkan satu gelar liga, dua piala FA, Liga Champions dan Liga Eropa dalam enam tahun kepergian Mourinho.
The Special One kembali pada 2013 dan Chelsea membawa pulang Piala Liga ke Stamford Bridge. Hingga akhirnya klub miskin prestasi dan membuat Mourinho kembali didepak di 2015. 

Era sekarang adalah di mana Thomas Tuchel. Setelah sebelumnya kalah dalam pertarungan di final piala FA, akhirnya Chelsea berhasil menjadi juara Liga Champions setelah mengalahkan rivalnya Manchester City.

Kembali ke awal dekade 1900an, ada pengusaha kaya bernama Henry Augustus Mears mengakuisisi komplek olahraga Stamford Bridge dan ingin mengubahnya menjadi stadion sepak bola. Ia pun menawarkan Fulham untuk menggunakan lapangan tersebut. Namun pinangan itu ditolak, ia kemudian membuat klub bola sendiri. Menggunakan nama sebuah kota kecil di lokasi stadion tersebut. 

Namun Henry Augustus Mears tidak lama membersamai klub miliknya. Di tahun 1912, pendiri Chelsea FC yang akrab disapa "Gus Mears" meninggal dunia karena gagal ginjal. Padahal jumlah suporter Chelsea sangat besar dan merupakan salah satu klub terkaya di Inggris saat itu. Kepemilikan Chelsea masih berada di tangan keluarga Gus Mears sampai pada tahun 1982 klub ini dijual seharga 1 juta Poundsterling kepada pemilik barunya, Ken Bates.