PENDIDIKAN SEMESTA
Saya, kita dan kalian semua adalah orang masa kini, yaitu pengganti orang dahulu dan yang akan digantikan oleh orang yang akan datang . Penerus dari pendahulu yang penuh budaya dan matang akhlaknya. Tetapi bentuk – bentuk kebudayaan yang bercorak kebudayaan pada generasi sekarang sudah muram berangsur surut, bahkan sudah hampir lenyap. Sirna didesak oleh bentuk – bentuk kebudayaan baru yang sama sekali tidak bercorak keagamaan, melainkan semuanya sudah bercorak batin kenafsuan, kenikmatan dan kesenangan belaka. Majalah – majalah yang disajikan dengan sejian berita roman percintaan yang aneka rupa atau roman petualangan anak muda yang mengasyikkan. Film – film yang laku ialah film khayal dengan nada asmara dan radiopun menyebarkan lagu – lagu merdu semata untuk para pemuda. Itulah yang kini amat berpengaruh pada mereka.
Cobalah kita cari adakah pemuda sekarang yang tidak pernah berkenalan dengan majalah – majalah atau film – film yang penuh romantik itu ! Lihatlah kini benda – benda yang jadi koleksi anak sekolah, di tas, di dalam kamar ataupun di sakunya ! Berapa persen diantara mereka yang memiliki benda yang benar – benar murni bernilai ? yang ada hanyalah sebuah PCB yang terbungkus casing dengan layar besar didepannya.
Bahkan di sekolahpun banyak diantara mereka yang mengabaikan pelajaran, sebab yang dikejar hanya angka – angka rapor yang tidak merah, yang akan ditunjukkan pada orangtua mereka. Angka – angka yang lebih banyak didapat dengan mengecoh diri sendiri, mengelabui mata guru dengan cara menyontek dan membuka buku catatan di laci meja saat ulangan ataupun bertanya berbisik – bisik seperti pencuri pada kawan kiri kanan. Dan pada akhirnya mereka mendapat angka baik !! Ujilah kemampuan otaknya, niscaya tmpak kosong belaka. Jiwanya sudah banyak yang kotor, bermuka dua dan munafik. Mereka tahu keburukan perbuatannya tetapi dikerjakan juga dengan alasan “ Ah, itu sudah biasa !! “
Jika mereka dibesarkan di lingkungan masjid, suara adzan yang mendayu – mendayu, lagu orang mengaji dan berkhotbah serta kekhidmatan orang bershaf- shaf sholat di surau. Niscaya bayangan yang demikian takkan putus dari hatinya. Dan guru – guru sekarang amat ganjil perangainya ! Ada yang takut kepada murid. Adapula yang takut kepada uang. Takut kalau – kalau uang tidak menghampirinya di awal bulan nanti.
Bukankah guru itu seharusnya “Digugu dan ditiru” bukannya “wagu dan keliru”. Bahkan zaman sekarang ini sedikit guru yang bisa digugu lan ditiru. Banyak guru yang tidak Insyaf bahwa fungsi guru adalah tempat orang tua menyerahkan anaknya. Jadi, murid yang harus tunduk dan segan terhadap guru, bukan guru yang takut kepada murid. Pribadi yang baik dan pandai adalah pribadi yang tahu harga diri. Guru sudah seharusnya dihormati dan murid harus tunduk menyarah untuk dibimbing, dipandaikan dan dididik oleh guru.
Pemerintah harus lebih banyak memperhatikan soal pendidikan ! Harus mengutamakan benar – benar ! Bukan berarti oknum – oknum pendidik yang lain itu hanya menunggu dan menonton. Karena itu bukanlah problem orang tua saja, bukan pula problem guru di sekolah saja, tetapi problem umum. Hal itu juga problem polisi, problem saudagar, problem ulama cerdik pandai, problem pemerintah, dan problem pemuda para siswa itu sendiri.
Inilah Problem Pendidikan Semesta !!

Posting Komentar